JAKARTA - Pemerintah menaikan Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) dari 75 persen menjadi 125 persen untuk kendaraan bermotor bermesin besar, yaitu 3.000 cc untuk mesin bensin dan 2.500 cc untuk mesin diesel.
Menanggapi kenaikan ini, Mercedes-Benz Indonesia sebagai ATPM mobil mewah mengaku belum berani berspekulasi dan berasumsi terlebih dahulu. Pasalnya, pengumuman terkait kenaikan pajak barang mewah tersebut belum dilakukan secara resmi oleh pemerintah.
"Tentu saja ini akan menjadi tantangan apabila hal ini terkait dengan model-model Mercy yang mesinnya di atas 3.000 cc untuk mesin bensin, dan 2.500 cc untuk mesin diesel. Apabila ini sudah resmi dan telah dicanangkan oleh pemerintah, maka akan berimbas pada kendaraan tersebut," ujar Sales & Marketing Director for Passenger Cars Mercedes-Benz Indonesia (MBI), Stephan Moebius.
Lebih lanjut Moebius mengatakan, untuk kabar baiknya model-model flagshif Mercy seperti ML 250 diesel dan juga E 400 AMG, merupakan mobil yang mesinnya masih di bawah 2.500 cc dan juga 3.000 cc, jadi tidak ikut terkena dampak kenaikan pajak barang mewah tersebut.
Mercy E 400 AMG sepertinya akan menjadi portfolio yang memainkan peranan penting dalam perkembangan bisnis Mercy, juga dalam segmen Luxury. Pasalnya, mesin E 400 AMG ini akan menjadi mesin yang unggul jika peraturan pajak tersebut diberlakukan.
"Mesin ini walaupun hanya berkapasitas di bawah 3.000 cc namun memiliki performa yang mumpuni, hal ini bisa dilihat dari horsepowernya, dan akan menjadi mesin yang digemari para konsumen," pungkasnya.
(zwr)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pajak Naik, Mercy: Ini Sebuah Tantangan
Dengan url
http://automaklanic.blogspot.com/2014/01/pajak-naik-mercy-ini-sebuah-tantangan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pajak Naik, Mercy: Ini Sebuah Tantangan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pajak Naik, Mercy: Ini Sebuah Tantangan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar