YOGYAKARTA - Meski memiliki banyak keunggulan dari mobil konvensional, mobil listrik nasional juga dinilai masih punya kekurangan, yakni pada masalah baterai. Rektor UGM Yogyakarta, Pratikno berkeinginan melakukan riset pada masalah tersebut.
"UGM berkeinginan melakukan riset di baterai, karena itu yang menjadi permasalahan utama," kata Pratikno kepada wartawan saat melakukan uji coba mobil listrik bersama Menristek, Gusti Muhammad Hatta di kampus UGM Yogyakarta.
Dengan melakukan riset pada baterai mobil listrik, diharapkan mampu menjawab kekurangan yang selama ini selalu menjadi masalah utama. "Baterai yang menjadi tantangan, harus kita pecahkan, tentunya dengan riset," jelasnya.
Dia juga menyampaikan teknologi terus berkembang seiring kecerdasan manusia. Begitu juga dengan model produksi sudah bukan lagi sebuah perusahaan memproduksi satu produk.
"Model perusahaan sekarang kan seperti sebuah rantai. Kita masuk ke satu titik rantai yang paling krusial, tapi kita tetap kompetitif pada persaingan global, itu kuncinya," katanya.
Menristek, Gusti Muhammad Hatta menambah penjelasan perihal kekurangan baterai di mobil listrik. Selain kurang dalam menampung daya, beratnya yang hampir satu ton serta bentuknya yang besar menjadi masalah tersendiri.
"Batre kita masih belum berhasil, penelitian jalan terus melibatkan perguruan tinggi. Universitas kan gudangnya pemikir, jadi mereka yang mengembangkan terus," kata Gusti.
Dia berharap dalam riset nanti ditemukan penawar racun untuk masalah baterai mobil listrik. "Batre itu ya bodinya kecil, ringan, dan daya simpannya tinggi, itu yang belum terpecahkan," pungkasnya.
(zwr)
Anda sedang membaca artikel tentang
Mobil Listrik Nasional Lemah di Baterai
Dengan url
http://automaklanic.blogspot.com/2013/11/mobil-listrik-nasional-lemah-di-baterai.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mobil Listrik Nasional Lemah di Baterai
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mobil Listrik Nasional Lemah di Baterai
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar